Minggu, 16 November 2014

Dampak Media Sosial di Kalangan Remaja dan Anak-anak




Dengan berkembangnya dunia teknologi, saat ini banyak situs-situs jejaring sosial yang menyedot perhatian banyak massa. Sebut saja Facebook dan Twitter yang belakangan ini sangat digandrungi anak kecil, remaja maupun dewasa. Sudah dapat dipastikan situs jejaring sosial ini memiliki dampak positif dan negatif bagi penggunanya itu sendiri. Pemanfaatan internet akhir – akhir ini mengalami perkembangan yang sangat pesat. Media internet tidak lagi hanya sekedar menjadi media berkomunikasi semata, tetapi juga sebagai bagian tak terpisahkan dari dunia bisnis, industry, pendidikan dan pergaulan social. Khusus mengenai jejaring social atau pertemanan melalui dunia internet, atau lebih dikenal dengan social network pertumbuhannya sangat mencengangkan.

Arus perkembangan teknologi ini bagaimana pun tak akan bisa kita bendung, sebagian besar anak dan remaja saat ini telah familiar dengan berbagai situs jejaring sosial tersebut, tidak saja anak dan remaja kota, bahkan anak-anak di pedesaan pun kini telah berangsur-angsur mulai menggunakan jejaring sosial tersebut.

Berkembang pesatnya situs jejaring sosial tersebut tentu saja punya dampak positif dan juga negatif, oleh karena itu pentig untuk di buat suatu sistem pengawasan dan bimbingan bagi mereka agar dampak negatif nya dapat di hindari dan dampak positif nya semakin di rasakan.

Dampak positif Media Sosial:
a)    Anak dan remaja dapat belajar mengembangkan keterampilan teknis dan social yang sangat di butuhkan di zaman digital seperti sekarang ini. Mereka akan belajar bagaimana cara beradaptasi,bersosialisai dengan public dan mengelola jaringan pertemanan
b)   Memperluas jaringan pertemanan, anak dan remaja akan menjadi lebih mudah berteman dengan orang lain di seluruh dunia, meski sebagian besar diantaranya belum pernah mereka temui secara langsung.
c)    Anak dan remaja akan termotivasi untuk belajar mengembangkan diri melalui teman-teman yang mereka jumpai secara online, karena di sini mereka berinteraksi dan menerima umpan balik satu sama lain.
d)   Situs jejaring social membuat anak dan remaja menjadi lebih bersahabat, perhatian, dan empati, misalnya memberi perhatian saat ada teman mereka yang ulang tahun, mengomentari foto, video dan status teman mereka, menjaga hubungan persahabatan meski tidak dapat bertemu secara fisik.
e)   Internet sebagai media komunikasi : merupakan fungsi internet yang paling banyak digunakan dimana setiap pengguna internet dapat berkomunikasi dengan pengguna lainnya dari seluruh dunia
f)    Media pertukaran data : dengan menggunakan email, newsgroup, ftp dan www (world wide web : jaringan situs-situs web) para pengguna internet di seluruh dunia dapat saling bertukar informasi dengan cepat dan murah.
g)   Media untuk mencari informasi atau data : perkembangan internet yang pesat, menjadikan www sebagai salah satu sumber informasi yang penting dan akurat.
h)   Kemudahan memperoleh informasi : kemudahan untuk memperoleh informasi yang ada di internet banyak membantu manusia sehingga manusia tahu apa saja yang terjadi. Selain itu internet juga bisa digunakan sebagai lahan informasi untuk bidang pendidikan, kebudayaan, dan lain-lain.
i)     Kemudahan bertransaksi dan berbisnis dalam bidang perdagangan : Dengan kemudahan ini, membuat kita tidak perlu pergi menuju ke tempat penawaran/penjualan karena dapat di lakukan lewat internet.


Dampak Negatif Media Sosial:
a)    Anak dan remaja menjadi malas belajar berkomunikasi di dunia nyata. Tingkat pemahaman bahasa pun menjadi terganggu. Jika anak terlalu banyak berkomunikasi di dunia maya, maka pengetahuan tentang seluk beluk berkomunikasi di kehidupan nyata, seperti bahas tubuh dan nada suara, menjadi berkurang.
b)   Situs jejaring social akan membuat anak dan remaja lebih mementingkan diri sendiri. Mereka menjadi tidak sadar akan lingkungan sekitar mereka, karena kebanyakan menghabiskan waktu di internet. Hal ini dapat mengakibatkan anak menjadi kurang berempati di dunia nyata.
c)    Bagi anak dan remaja, tidak ada aturan ejaan dan tata bahasa di jejaring social. Hal ini akan membuat mereka semakin sulit membedakan anatara berkomunikasi di situs jejaring social dan dunia nyata. Hal ini tentunya akan mempengaruhi keterampilan menulis mereka di sekolah dalam hal ejaan dan tata bahasa.
d)   Situs jejaring social adalah lahan subur bagi predator untuk melakukan kejahatan. Kita tidak akan pernah tahu apakah seseorang yang baru di kenal anak kita di internet, menggunakan jati diri yang sesungguhnya.
e)   Pornografi : Anggapan yang mengatakan bahwa internet identik dengan pornografi, memang tidak salah. Dengan kemampuan penyampaian informasi yang dimiliki internet, pornografi pun merajalela. Untuk mengantisipasi hal ini, para produsen browser melengkapi program mereka dengan kemampuan untuk memilih jenis home page yang dapat di akses. Di internet terdapat gambar-gambar pornografi dan kekerasan yang bisa mengakibatkan dorongan kepada seseorang untuk bertindak kriminal.
f)    Penipuan : Hal ini memang merajalela di bidang manapun. Internet pun tidak luput dari serangan penipu. Cara yang terbaik adalah tidak mengindahkan hal ini atau mengkonfirmasi informasi yang Anda dapatkan pada penyedia informasi tersebut.
g)   Carding : Karena sifatnya yang real time (langsung), cara belanja dengan menggunakan Kartu kredit adalah cara yang paling banyak digunakan dalam dunia internet. Para penjahat internet pun paling banyak melakukan kejahatan dalam bidang ini. Dengan sifat yang terbuka, para penjahat mampu mendeteksi adanya transaksi (yang menggunakan Kartu Kredit) on-line dan mencatat kode Kartu yang digunakan. Untuk selanjutnya mereka menggunakan data yang mereka dapatkan untuk kepentingan kejahatan mereka.
h)   Perjudian : Dampak lainnya adalah meluasnya perjudian. Dengan jaringan yang tersedia, para penjudi tidak perlu pergi ke tempat khusus untuk memenuhi keinginannya. Anda hanya perlu menghindari situs seperti ini, karena umumnya situs perjudian tidak agresif dan memerlukan banyak persetujuan dari pengunjungnya.

Minggu, 26 Oktober 2014

Koperasi, Nasibmu kini...



Nama              : Winda Maulina
Kelas/NPM     : 2EB22/29213323


Permasalahan:

Koperasi merupakan soko-guru atau tulang punggung perekonomian Indonesia karena koperasi mengisi baik tuntutan konstitusional maupun secara strategis mengisi tuntutan pembangunan dan perkembanagannya. Koperasi merangkum aspek kehidupan yang bersifat menyeluruh, substantive makro dan bukan hanya partial makro. Catatan kecil dari penulis: Pada Pidato Kenegaraan tanggal 16 Agustus 1982, Presiden mengatakan bahwa koperasi adalah sebuah satu soko-guru perekonomian, mungkin dimaksudkan beliau dalam arti kuantitatif,  yaitu bahwa koprasi merupakan salah satu penyumbang pada produksi nasional (Produk Domestik Bruto). Penulis berpendapat bahwa koperasi adalah soko-guru (bukan salah satu) tidak saja pada pengertian kuantitatif, yaitu bahwa koperasi merupakan aspek kehidupan social-ekonomis yang sifatnya menyeluruh, substantive makro dan bukan hanya partial mikro. Koperasi dapat hidup pula di dalam bangun-bangun usaha non-koperasi tetapi tidak sebaliknya.

Dalam konteks ekonomi kerakyatan atau demokrasi ekonomi, kegiatan produksi dan konsumsi dilakukan oleh semua warga masyarakat dan untuk warga masyarakat, sedangkan pengelolaannya dibawah pimpinan dan pengawasan anggota masyarakat sendiri. Prinsip demokrasi ekonomi tersebut hanya dapat diimplementasikan dalam wadah koperasi yang berasaskan kekeluargaan. Secara operasional, jika koperasi menjadi lebih berdaya, maka kegiatan produksi dan konsumsi yang jika dikerjakan sendiri-sendiri tidak akan berhasil, maka melalui koperasi yang telah mendapatkan mandat dari anggota-anggotanya hal tersebut dapat dilakukan dengan lebih berhasil. Dengan kata lain, kepentingan ekonomi rakyat, terutama kelompok masyarakat yang berada pada arah ekonomi kelas bawah (misalnya petani, nelayan, pedagang kaki lima) akan relatif lebih mudah diperjuangkan kepentingan ekonominya melalui wadah koperasi, inilah sesungguhnya yang menjadi latar belakang pentingnya pemberdayaan koperasi.
Keberadaan koperasi diharapkan dapat banyak berperan aktif dalam mewujudkan kesejahteraan dana kemakmuran rakyat. Namun di era reformasi ini keberadaannya banyak dipertanyakan, bahkan seringkali ada yang mengatakan sudah tidak terlalu terdengar lagi dan apakah masih sesuai sebagai salah satu badan usaha yang berciri demokrasi dan dimiliki oleh orang per orang dalam satu kumpulan, bukannya jumlah modal yang disetor seperti badan usaha lainnya. Padahal Koperasi diharapkan menjadi soko guru (tulang punggung) perekonomian nasional.
Salah satu penyebab mulai dilupakannya koperasi adalah pembinaan Koperasi saat ini belum banyak membawa perubahan dan masih terobsesi kepada pembinaan pola lama dengan menekankan kegiatan usaha tanpa didukung oleh SDM yang kuat dan kelembagaan yang solid, upaya pembinaan terasa setengah hati, akibatnya kegiatan Koperasi seperti samar-samar keberadaannya, tidak ada lagi Koperasi baru yang tumbuh bahkan ada Koperasi yang dulu besar semakin surut, terlebih seperti kata Sesmenneg Kop dan UKM diharian Media Indonesia bahwa amandemen UUD 45 telah meminggirkan rumusan Koperasi dari teks aslinya. Mungkin banyak yang telah dilakukan  namun gregetnya tidak begitu jelas. Penyebab lainnya adalah dalam segi pembiayaan dan permodalan, karena seiring perkembangan ekonomi banyak investor menanamkan modalnya ke pihak luar atau non koperasi.

Analisa:

            Nasib koperasi di Indonesia tampaknya semakin muram, cita-cita untuk menjadikan koperasi sebagai sokoguru perekonomian Indonesia sepertinya jauh dari angan-angan. Bahkan bisa dikatakan kondisi koperasi Indonesia adalah hidup segan matipun tak mau. Yang sering terdengar saat ini justru adalah kegagalan demi kegagalan yang terjadi di pelosok-pelosok negeri, seharusnya pemerintah dan kementrian koperasi lebih intensif memantau tentang berkembangnya koperasi sekalipun itu di pelosok negeri dan bersungguh-sungguh ingin membuat koperasi semakin maju dan berkembang, tidak seperti saat ini. Kemunduran koperasi yang terus berlanjut sampai sekarang ini tampaknya belum menyadarkan pemerintah, pemerintah lebih mengutamakan tentang pembangunan sistem ekonomi yang tidak memihak kepada rakyat, sedangkan tujuan utama dari kopeasi adalah untuk kesejahteraan para anggotanya.
            Dilihat dari permasalahan diatas, koperasi mulai dilupakan karena pembinaannya yang tidak efektif dan tidak membuat perubahan besar atau signifikan. Dengan hal ini, pemerintah seharusnya bisa mengubah sistem pembinaan koperasi dengan cara mempriotaskan koperasi pedesaan, koperasi perkotaan dan koperasi karyawan. Diharapkan dengan perubahan ini sedikit banyak bisa membantu bangkitnya koperasi kembali.
Dengan masalah pembiayaan dan pemodalan koperasi, investor lebih banyak menanamkan modalnya kepada pihak luar dibadingkan koperasi, bahkan bank pun lebih memilih mengucurkan dananya untuk pembangunan perumahan, mall, atau apartemen mewah yang sekarang menjulang tinggi khususnya di ibukota. Melihat hal ini, solusi yang mungkin tepat adalah meningkatkan kualitas SDM yang berhubungan langsung dengan koperasi. Misalnya, terus memantau pemerintah dalam membina koperasi dan memastikan konsistennya para anggota koperasi agar koperasi tetap stabil dan tetap berkembang. Atau hal lain yang dapat dilakukan adalah misalnya membuat koperasi lebih mewah dan menarik, sehingga investor atau bank pun tidak memandang sebelah mata tentang keberadaan koperasi dan mau mengucurkan dananya untuk koperasi.

Kesimpulan:


Hubungan ideologi koperasi dengan demokrasi adalah berkaitan dengan konteks demokrasi ekonomi. Yang kegiatan produksi dan konsumsi dilakukan oleh semua warga masyarakat dan untuk warga masyarakat. Dan prinsip demokrasi ekonomi hanya dapat di wujudkan dalam wadah koperasi dengan asas kekeluargaan.
Koperasi yang di anggap sokoguru perekonomian hanya tinggal sebatas wacana, karena pada kenyataannya, saat ini koperasi bukanlah tulang punggung perekonomian indonesia, melainkan hanya sokomurid atau hanya sebagai pelengkap bagi perekonomian Indonesia. Karena, melihat berbagai masalah diatas, terlihat jelas bagaimana masalah-masalah yang di hadapi koperasi sangat berakibat pada maju atau mundurnya koperasi saat ini. Dan sudah dapat dilihat, bahwa koperasi saat ini mengalami kemunduran yang sudah dibilang mengkhawatirkan. Dalam menghadapi permasalahan-permasalahan tersebut, pemerintah hendaknya meningkatkan kemitraan koperasi dengan perusahaan negara agar daya saing koperasi  lebih tinggi. Sehingga dengan itu koperasi dapat menjalankan amanatnya sebagai sebuah sistem perekonomian Indonesia yang mempunyai kontribusi besar bagi bangsa ini untuk mengurangi tingkat kemiskinan dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Diharapkan juga pemerintah dan kementrian koperasi dan UKM yang baru ini bisa lebih meningkatkan perkembangan koperasi dan kesejahteraan bagi para anggotanya.

Sumber:

http://gitaluthu.wordpress.com/2009/11/10/masalah-yang-dihadapi-koperasi-saat-ini-solusinya/

http://laxiden.wordpress.com/2013/11/05/ekonomi-koperasi-mewujudkan-demokrasi-ekonomi-dengan-koperasi/


 
©Suzanne Woolcott sw3740 Tema diseñado por: compartidisimo