Kelas : 4EB22
NPM : 29213323
JUDUL
JURNAL
|
KONVERGENSI
STANDAR AKUNTANSI DAN DAMPAKNYA TERHADAP
PENGEMBANGAN KURIKULUM AKUNTANSI DAN PROSES PEMBELAJARAN AKUNTANSI DI PERGURUAN TINGGI INDONESIA |
NAMA
JURNAL
|
JURNAL
PENDIDIKAN AKUNTANSI INDONESIA
|
VOLUME
& NOMOR JURNAL
|
VOLUME
VI, NOMOR 2
|
TAHUN
JURNAL
|
2008
|
HALAMAN
JURNAL
|
7
– 22
|
PENULIS
|
EFRAIM
FERDINAN GIRI
|
TUJUAN
PENELITIAN
|
Tulisan
ini bertujuan menjelaskan pendekatan proses belajar mengajar agar paling tidak
sebagian besar standar akuntansi yang seharusnya dikuasai para mahasiswa
dapat disampaikan dan dibahas. Tulisan ini hanya ingin sedikit menggelitik
pembaca untuk membangkitkan kesadaran dan mencari cara yang tepat
memperbaiki pembelajaran akuntansi di perguruan tinggi. Dan dalam rangka konvergensi ini, bagaimanakah pengembangan kurikulum akuntansi di Indonesia dikembangkan agar dapat lebih fleksibel mengikuti berbagai kemajuan yang ada. |
METODE
PENELITIAN
|
Metode
Penelitian Kualitatif
|
VARIABEL
PENELITIAN
|
Variabel
bebas : Konvergensi Standar Akuntansi
Variabel
terikat : Pengembangan Kurikulum Akuntansi Dan Proses Pembelajaran Akuntansi Di Perguruan
Tinggi Indonesia
|
HASIL
PENELITIAN
|
Konvergensi
standar akuntansi menimbulkan konsekuensi logis bagi pendidikan tinggi akuntansi
di Indonesia. SAK/SAI//IFRS yang diadopsi akan menambah jumlah standar yang
seharusnya dikuasai oleh mahasiswa kita. Tidak semua SAK dapat diajarkan
kepada mahasiswa, namun perlu ditentukan secara logis dengan
mempertimbangkan faktor kompetensi yang seharusnya dimiliki lulusan akuntansi untuk menghadapi peluang dari globalisasi. Konvergensi standar akuntansi tidak hanya berdampak pada jumlah materi yang harus disampaikan kepada mahasiswa, tetapi juga desain pembelajaran akuntansi. Pembelajaran akuntansi berhubungan dengan peran dosen sebagai seorang desainer pembelajaran. Dosen harus menerapkan metoda-metoda pengajaran kreatif (misal, metode kasus) agar semua kemampuan yang dibutuhkan oleh lulusan dapat dikuasai, sehingga mereka dapat bersaing dengan lulusan dari perguruan tinggi di dalam dan di luar negeri. Selain itu, harus dilakukan koordinasi antara pengelola pendidikan akuntansi pada level sarjana dan pada level pendidikan profesional. Koordinasi ini berkaitan dengan pembagian materi yang seharusnya disampaikan pada ke dua level pendidikan akuntansi tersebut. Hal ini penting agar mahasiswa memiliki wawasan pengetahuan yang cukup tentang berbagai ketentuan standar akuntansi yang ada dan diterapkan di Indonesia. |
KESIMPULAN
PENELITIAN
|
Dari
analisis yang telah disajikan oleh penulis, dapat disimpulkan bahwa meskipun akuntansi
tingkat harga umum mempunyai arti penting secara umum untuk dimasukkan dalam
kerangka akuntansi yang pokok, namun masih ada masalah tentang cara dan alat
untuk melakukan hal tersebut. Masih banyak pendapat
tentang bagaimana cara menghitung angka indeks tingkat harga umum dan bagaimana menentukan metode pengukuran perubahan nilai uang untuk menetukan pengaruhnya terhadap kinerja ekonomi perusahaan tertentu. Karena apabila terjadi inflasi tingkat tinggi, dimana tingkat inflasi lebih besar dibandingkan dengan tingkat pengembalian modal bersih, jumlah aktiva tetap cukup besar, serta perputaran modal kerja rendah, maka penyesuaian laporan keuangan berdasarkan tingkat harga umum perlu untuk dilakukan. |
PENDAPAT
|
Dalam
jurnal ini sudah bagus penjelasannya yaitu mengenai pengembangan kurikulum akuntansi
dan proses pembelajaran akuntansi yang seharusnya diterapkan di pergurun
tinggi Indonesia. Benar apa yang dijabarkan oleh si penulis ahwa
semakin banyaknya topic bidang akuntansi tidak hanya membutuhkan perubahan dalam pola pengajaran saja, namun juga juga pada kurikulum akutansi secara keseluruhan agar strategi pembelajaran yang tepat dapat berdasarkan saran dan tujuannya. |
0 komentar:
Posting Komentar